Dulu waktu engkau masih anak-anak, kau laksana kawan sejati bagiku... dengan wudhu, aku engkau sentuh... aku engkau pegang... kau junjung dan kau pelajari. kini engkau telah dewasa... nampaknya, engkau sudah tidak peduli atau berminat padaku... apakah menurutmu aku ini bacaan yang usang? yang tinggal sejarah bagimu? kini... aku engkau simpan dengan rapih, rapiiih sekali... sampai-sampai engkau lupa dimana telah menyimpan aku. kini... aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian, kesepian, dan kehampaan diatas lemari. dan kini, aku engkau padamkan... waktupun cepat berlalu... aku menjadi semakin usang dalam lemari yang penuh debu dan abu menutupiku. kini... engkau terbata-bata bila membacaku.